Kamis, 21 Januari 2010

Lain Pulau Lain Artinya



Kata-kata dalam bahasa daerah di Belitung mirip dengan bahasa Indonesia baku tetapi ada perbedaan utama dalam penggunaan huruf yang sangat khas. Orang Belitung menggunakan huruf “I” pada kata dalam bahasa Indonesia yang menggunakan huruf “E”. Dan sebaliknya mereka menggunakan huruf “I” bagi kata yang menggunakan “E” dalam bahasa Indonesia.



Jadi “Bensin” pada bahasa Indonesia menjadi “Binsen” pada bahasa Belitung.



Pada gambar kampanye kebersihan berikut ini tulisan “De”, bermakna “Di”






Di Kalimantan Selatan bacaan huruf "E" tidak diubah. Mereka nyaris membuang sama sekali huruf “E”, dan begitu pula huruf “O”. Dalam bahasa Banjar sehari-hari hampir tidak terdengar huruf “E” atau “O” diucapkan. “E” menjadi “A”, dan “O” menyerupai “U”. “Kemana” jadi “Kamana”, dan “Motor” kedengarannya seperti “Mutur”. Kata “Pinter” yang agak keliru, diucapkan jadi jadi benar “Pintar”.



Lain lagi halnya di Sulawesi Selatan. Dialek di sana mengucapkan “N” dengan lafal “NG”, dan tulisan “NG” diucapkan seakan-akan “N”. Sehingga “Ikan goreng” dibahasakan “ikang goren”. “Kolang-kaling” dibaca seolah-olah “Kolan-kalin” dan “Jalan pada bolong” menjadi “Jalang pada bolon”.



Apa iya? Iya-lah.

Tidak ada komentar: