Jembatan Cisokan, dari arah Cianjur menghubungkan Desa Pangturunan dan Kota Kecamatan Ciranjang. Mungkin pada awal abad 19 itu Pangturunan jauh lebih berpenghuni dari pada Ciranjang.
Pos pergantian kuda dan jembatan yang pernah dijadikan objek foto dan lukisan sudah tidak berbekas.

Pos Cisokan, sebelum 1880 (Woodbury & Page)
Dua jembatan yang lebih baru dibuat semakin ke atas. Jembatan pertama sudah tidak terpakai lagi, dan hanya bisa dilalui kendaraan beroda dua. Jembatan terbaru (1971) merupakan jembatan yang dipergunakan saat ini.


Jalan Raya Pos lama dari arah sungai menuju ciranjang, yang menyusuri tebing, sudah ada yang dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai kolam ikan. Sebagian aspal bahkan hanya disisakan selebar jalan setapak dekat bahu jalannya sebagai tempat laluan sepeda motor.
Begitulah, Jembatan-Jembatan Di Jalan Raya Pos lama : mencari titik pada tebing yang paling berdekatan, sehingga akan didahului jalan berliku menyusuri tebing hingga biasanya mencapai posisi jarak tebing terdekat dan biasanya pula dekat ke permukaan air sungai, posisi bangunan jembatan didirikan tegak lurus tebing sungai. Jembatan yang lebih baru, biasanya asal jalannya bisa lebih lurus, dengan kemajuan teknologi, yang lain mengikuti.
Satu contoh lagi di jalur Cianjur Bandung ini adalah Jembatan Rajamandala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar