Madinah kota Nabi.
Muhammad PBUH (Peace be upon him = ṣallā Allāhu ʿalay-hi wa-sallam).
Di tengahnya ada Masjid Nabawi.
Jamaah berkumpul di dalamnya. Pada bulan-bulan haji penuh terisi hampir setiap waktu. Yang hitam buta yang dibimbing, yang bersujud di atas kursi, yang duduk rapi, yang tegak mencari tempat yang agak longgar, yang terhenyak di kursi roda, serta ribuan yang sedang asik membaca ayat-ayat-Mu.
Semua tergenggam oleh gumam yang mengambang dalam ruang mesjid ini, semua memuji Engkau, semua fakir meminta pada Mu.
Aku, manusia di antara malaikat-malaikat ini, merasa ingin, seperti perbuatan mereka itu jugalah semua jumlah perbuatanku dan seperti keinginan mereka itu jugalah jumlah semua keinginanku.
Kalau aku meminta pada Engkau, yang memerintahkan malaikat-malaikat-Mu, tidak akan bukan manusianya aku.
Lihatlah.
Lihatlah.
Masih ada orang yang, meski terlihat jauh dari sebagai ulama, mengambil sebuah mushaf Al Quran, mengecupnya dengan penuh kasih sayang, dan dengan khidmat memilah lembarannya, membacanya dengan tertib penuh pengertian. Sangat menghormati.
Bukankah itu perilaku orang muslim?
Tidakkah mukmin di depanku ini menunjukkan cara berdoa, yang lama, dalam dan berlinangan air mata. Mengingatkan betapa fakirnya manusia, dan betapa bersyukurnya sebagian mereka. Dan Asma Allah yang berulang mengiang dari mukhlis yang duduk di belakang punggungku jadi pembukti betapa masih ada manusia yang ikhlas.
Bukankah itu perilaku orang saleh?
Dan kalau saf-saf bersambung bahu berbahu tanpa jarak, yang besar dan yang menghimpit di kiri kananmu, membuat tasyahud akhir terduduk bagai tasyahud awal.
Bukankah itu perilaku orang takwa?
Di dalam mesjid ini, di beberapa lokasi berkerumun jamaah mendengarkan seorang pemberi ceramah yang duduk di kursi agak tinggi dan agak besar. Pada satu kelompok disampaikan ceramah dalam bahasa Arab, yang lain dengan bahasa Urdu, atau bahasa Pakistan. Ada yang dalam bahasa Prancis. Yang jelas mereka menyampaikan lebih dari satu ayat.
Ceramah Bahasa Arab
Ceramah Bahasa Urdu
Ceramah Bahasa Perancis
Di ruang timur dan barat, bahkan banyak kelompok-kelompok seperti itu yang bagai kelas. Ada yang dikerumuni anak-anak yang belajar membaca, pelajar-pelajar remaja dengan kajian yang lebih tinggi. Ada pula yang berkumpul yang pesertanya sudah terlihat seperti para alim ulama. Lengkap, mulai belajar kata per suku kata hingga kajian setengah nabi. Karena pesan disampaikan umumnya dalam bahasa Arab, sebagian besar jamaah yang tidak merasa begitu berkepentingan, dan tidak dapat mengerti, mengacuhkan saja.
Kelas Alif Ba Ta
Kelas Kajian Remaja
Kelas Kajian Lanjut
Kelas Kajian Setengah Nabi
(Sedang Beristirahat Barangkali)
Ini Madinah, Mesjidnya Masjid Nabi, bulannya bulan haji, tentu saja 99,9 %, pengunjung kota ini, akan lebih menyempatkan diri untuk, tumpah ruah, melakukan shalat 40 waktu, atau berusaha keras melakukan ibadah di Raudhah dengan berbagai gaya dan cara. Dan yang lebih utama ziarah ke Makam Muhammad Rasulullah PBUH.
Jalan Ke Raudhah
Assalamualaika Ya Rasulullah, Warahmatullahi Wabarakatuh.
Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar