Jumat, 25 April 2014
Senin, 14 April 2014
Nostalgia
Mbah Marjito bernostalgia bersama sahabatnya Mbah Wakidi.
Marjito : Lebih enak jaman Soeharto daripada jaman sekarang.
Wakidi : Maksudmu?
Marjito : Dulu gw masih bisa makan enak. Makan steak, sate kambing dan berbagai makanan msh mudah gw makan.
Wakidi : Emang sekarang gak bisa beli To?
Marjito : Bukan!.. Jaman Soeharto gw masih punya gigi.
Waspada : Taman Safari Indonesia
Mohon untuk menyebarluaskan ke teman dan orang terdekat anda, supaya lebih berhati-hati bila berkunjung ke Taman Safari Indonesia (TSI).
Ini adalah pengalaman kami yang tidak akan kami lupakan seumur hidup. Hari Minggu 30 Maret 2014 kemarin, kami berkunjung ke TSI dengan menggunakan mobil keluarga, 4 orang dewasa dan 2 anak kecil dengan tujuan refreshing.
Belum lama kami berada di TSI, kira-kira 10 menit, mobil kami memasuki area binatang yang bukan binatang buas (kijang, banteng, dan lain-lain). Tiba-tiba mobil kami mogok. Meski sudah mencoba untuk menghidupkan kembali mesinnya beberapa kali, mesin sama sekali tidak bisa dihidupkan. Kami pikir mungkin cipratan air telah menyebabkan mobil kami mogok saat baru saja melewati genangan air seperti sungai kecil di TSI. Meskipun ragu, karena tidak terlihat ada petugas TSI didekat situ, akhirnya paman saya turun untuk membuka kap mesin. Kami tidak membunyikan klakson karena takut mengganggu binatang di TSI. Kami pikir, area ini adalah area yang aman, bukan area binatang buas, jadi kami berusaha tenang menunggu di dalam mobil sambil ngobrol.
Namun tiba-tiba kami terkejut ketika melihat seekor singa yang entah dari mana datangnya sudah berada di belakang mobil kami. Ia berjalan ke arah depan mobil dimana paman kami berada.
Lalu…
Entah kenapa kami semua seperti terhipnotis melihat singa itu mendekati paman kami yang sedang asyik mencari kerusakan mobil dan tidak tahu dengan kedatangan singa itu. Kami benar-benar hanya terpaku melihat singa itu tanpa berusaha untuk memberitahu paman ada bahaya yg datang.
Dan.....
Bertepatan ketika paman menutup kap mesin. Saat itu juga singa sudah ada tepat dibelakang tubuh paman saya, sehingga tampak sangat jelas oleh kami dari dalam mobil bagaimana sangat dekatnya singa terhadap paman...
Dan…..........
Singa itu langsung mencolek bahu paman saya ...... : "Kagak usah takut Om, ............. ane udah kenyang, ...... ane cuma mau ngingetin aja kalo besok tanggal 9 April kita pemilu dan pilih calon anggota DPD RI No. 7, Tok Gajah."
5 April 2014
Kelaka April
Five friends lived in a room, namely Mad, Brain, Fool, Somebody & Nobody.
One day, Somebody killed Nobody.
At That time Brain was in bathroom,
Mad called Police.
Mad : "Is it Police Station?
Police : "Yes, what is the matter?
Mad : "Somebody killed Nobody."
Police : "Are you mad?
Mad : "Yes, I am Mad."
Police : "Don't you have Brain?
Mad : "Brain is in bathroom."
Police : "You fool!
Mad : "No……"
Fool is reading message very seriously.
Happy April fool's day ...
Sabtu, 12 April 2014
Jangan Mati Dalam Kebodohan, Jangan Mati Dalam Ketidaktahuan
Jangan mati dalam kebodohan, jangan mati dalam ketidaktahuan. Banyak penyakit bisa kita tangkal, bisa tidak menimbulkan kematian.
Tuan Ma Yi Chu pernah berkata : "tak silau pada ketenaran, tak gentar pada hinaan, dengan tenang pandanglah bunga di halaman, ada yang mekar, ada pula yang rontok. Jangan peduli untung dan rugi, tengoklah awan berarak dan bergumpal di langit sana."
Begitu besar dada orang itu.
Agar hati tetap lurus dan gembira, orang daerah mengatakan harus "Tiga macam yang menyenangkan hati" :
Pertama : Membantu orang lain kita merasa senang hati.
Kedua : Apabila merasa cukup, merasakan senang hati.
Ketiga : Tahan banting, optimis.
Dokter terbaik adalah diri sendiri. Obat yang terbaik adalah waktu. Hati terbaik adalah hati yang tenang. Olah raga terbaik adalah berjalan kaki.
Dari : Gaya Hidup & Kesehatan. Hidup sehat sampai 100 tahun bukan sebuah impian. Hung Cao Kuang, Prof.
Senin, 07 April 2014
Di Rumah Sang Maha Penyayang
Di Rumah Sang Maha Penyayang.
Meski datang sudah agak awal, masih terasa terlambat.
Seorang terlihat sedang memberikan ceramah, duduk di hadapan mimbar, di atas sebuah hambal. Pelajaran yang disampaikan terasa lengkap dan mendalam.
Bau kasturi, memenuhi ruangan. Orang yang datang sebagian besar mengenakan baju terbaiknya, yang bekas strikaannya masih jelas tergaris, meski kebanyakan masih sangat sederhana.
Suara jelas, berkat sistim suara yang bagus. Dan, susunan penggemaan struktur mesjid ini yang cukup baik, sangat mendukung kejelasan kata yang diucapkan.
Sebagian besar, yang masuk, melakukan shalat dua rakaat. Orang tua yang datang dengan membawa anaknya yang masih kecil pun terlihat melakukannya. Mereka melakukannya bersebelahan.
Beberapa menit sebelum sampai waktu Zuhur, ceramah itu selesai.
Diteruskan dengan penjelasan dan pengumuman pengurus mesjid.
Berterima kasih pada para hadirin, menyebutkan pejabat, dan para ulama yang hadir. Berterima kasih pada yang telah menyampaikan saras dan terjemahan kitab kuning yang baru diselesaikan tadi (ternyata itu, baru tahu, makanya terasa dalam sekali). Menyampaikan undangan pengajian hari Minggu, melaporkan keadaan keuangan, memperkenalkan khatib imam dan bilal.
Beduk dibunyikan.
Beduk dengan irama pelahan semakin cepat iramanya dan semakin keras ketukannya, dan menjadi perlahan kembali dengan segera, diulangi lagi dengan irama pelan semakin cepat dan menjadi perlahan lagi. Diikuti ketukan pada kayu dinding bedug beberapa kali, dan diakhiri dengan beberapa pukulan akhir.
Azan
Sebagian besar melakukan shalat sunah lagi.
Dilanjutkan pengantar dari bilal, yang berdiri memegang tongkat khatib, menyampaikan pesan berdiam saat khatib berbicara pesan di mimbar, menyebutkan Allah berbersalawat pada Nabi dan seterusnya.
Khatib naik ke mimbar, sambil membawa tongkat yang dipegang bilal tadi dan duduk.
Azan lagi
Khatib berdiri menyampaikan pesan sesuai rukun kuthbah dan kemudian menyatakan akan berbicara masalah keadilan. Bersejarah tentang Nabi Daud dan kemudian anaknya Nabi sulaiman, menceritakan peristiwa perebutan bayi oleh dua orang ibu, menceritakan kisah bahwa Nabi Muhammad juga menyatakan akan memotong tangan anaknya jika anaknya telah mencuri, menyatakan Umar tidak berkeberatan apa-apa ketika anaknya yang berzina dihukum rajam, tentang Ali, yang ketika baju zirahnya dicuri, kemudian tuntutannya dikalahkan dalam persidangan karena tidak cukup bukti. Mengisyaratkan perbandingan semua itu dengan keadaan yang ada di dalam masyarakat saat ini.
Renungkanlah.
Semua contoh melakukan keadilan, dan keadilan tidak pandang bulu.
Khatib duduk sebentar.
Khutbah kedua disampaikan seperti biasa. Keselamatan bagi semua, sepanjang masa. Dan semua hal-hal terbaik yang diinginkan. Pinta penuh kecemasan dan harapan.
Iqama
Lalu semuanya berdiri, merapatkan barisan. Imam bersuara merdu memimpin, membacakan ayat-ayat dengan fasih dan mantap, saat-saat tertentu bahkan dapat membuat pendengarnya mengucurkan air mata.
Menambah kekhusyuan.
Hingga salam.
Doa mengakhiri semua kejadian itu, diaminkan terus menerus bersahut-sahutan, hingga serasa doa itu memenuhi hati, bergantungan di bawah kubah, di dalam Rumah ini. Menggemakan harapan ke tujuan asalnya.
Berangsur-angsur semua meninggalkan Rumah ini.
Rumah Sang Maha Penyayang.
Catatan :
Di Rumah Sang Maha Penyayang ini, pengunjung masih tidak perlu takut kehilangan alas kaki, meski tidak ada yang menjaganya. Baik bukan?
Minggu, 06 April 2014
Gorontalo
Pigi mancari.
'Pigi mancari'
Jika ditanya, atau ketika sapa menyapa. Itu kata-kata, jawaban umum masyarakat awam di Gorontalo.
Mana?
Pigi Mancari.
Cari apa?
Cari apa aja. Terutama cari penghidupan.
Berbicara dengan bahasa Indonesia bercampur bahasa daerah, tanpa basa basi. Bikin terkejut. Terutama bila berbicara dengan sopir bentor.
Tapi tidak apa-apa, mereka hanya sedang mancari. Semuanya baik-baik aja.
Djalaludin
Lapangan terbang Djalaludin, berada di barat danau Limboto. Di cekungan datar, sebuah lembah yang terlingkup perbukitan. Kalau akan mendarat, biasanya, pesawat terbang akan turun berputar bertahap ke cekungan itu, untuk kemudian mendarat, biasanya juga, dari arah danau Limboto, yang cukup luas cekungannya.
Pada subuh berkabut, pendaratan agak sedikit berbahaya. Siang berangin pun sama berbahayanya.

Pada subuh berkabut, pendaratan agak sedikit berbahaya. Siang berangin pun sama berbahayanya.

Tidak Boleh
Di Gorontalo, bentor jadi raja jalanan. Kemana pun pergi, bentor siap sedia.
Kecuali ....
Kecuali ke daerah berbukit terjal sepanjang pantai atau gunung-gunung di pedalaman.
Coba minta diantar ke Bongo, sebuah desa pantai di barat Gorontalo.
'Tidak boleh' jawabnya.
?
Siapa yang larang?
'Tidak boleh, soalnya bukit terjal,' dia bilang lagi sambil mengisyaratkan dengan lengannya, betapa terjal bukit-bukit kapur di sepanjang pantai itu.
Oo tidak bisa mendaki, bukan tidak boleh kalau begitu. Tidak apa-apa, jadi, kita pergi aja.
'Tidak boleh.'
Jawabannya masih sama.
Coba lagi dengan bentor lainnya.
'Tidak boleh.'
Jawaban setali tiga uang.
Di gas habis aja pada gigi satu, pasti bisa.
'Betul, bisa, tetapi, turunnya yang tidak bisa, sudah ada yang celaka. Jadi, ya, tidak boleh.'
Percakapan selanjutnya cukup menjelaskan.
Bentor, motor bebek, yang dipotong garpu roda depannya, disambung dengan semacam gerobak, dengan bentuk yang sedikit modis, dengan aksesoris, lampu, sistim suara, dan ditambahkan atap berbentuk mirip sayap serangga, ada di mana-mana.
Yang hilang, rem depan sepeda motor.
Karena gerobak yang ditambahkan tidak memiliki rem, bobot gerobak, ditambah penumpang, yang lebih berat, akan segera menarik kendaraan itu saat menurun terjal. Roda belakang dengan rem sekalipun, berikut supirnya, akan ikut turun terbawa.
'Ada beberapa yang sudah celaka, hantam itu batu besar,' ceritanya.
Bentor bisa naik ke bukit mana pun, tetapi berbahaya saat menurun. Jadi ya, itu berarti berbahaya, bukan berati tidak boleh kan?
'Ya, ya, betul begitu. Jadi kesana kita,' tegasnya lagi dengan tekanan suara khas Gorontalo, 'tidak boleh.'
Golf Gorontalo
Lapangan golf ada juga.
Di sebelah utara jalan ke Bandara.
Terlihat jelas pada saat pesawat terbang memulai perjalanan meninggalkan Bandara.
Ada sembilan hole kelihatannya.
Langganan:
Postingan (Atom)