Senin, 17 Oktober 2011

Menenangkan Hantu


Ketika akan mengamankan sebuah proyek yang baru dimulai lagi, setelah lama terbengkalai, perlu mengadakan upacara menenangkan hantu.

Bahan-bahan :
Tiga mangkuk batok kelapa berisi : beras kuning, sejenis daun hijau muda, dan potongan bahan yang hanya yang mempersiapkannya yang tahu.
Sepanci air, yang telah diisi ramuan, juga yang hanya yang mempersiapkannya yang tahu, disiapkan dengan seikat pandan sebagai alat penciprat.
Seekor ayam betina muda burik yang belum bertelur.
Seekor sapi Bali, yang dewasa, tidak tua, sehat.

Sebuah lubang diameter setengah meter, kedalaman setengah meter di gali di tempat strategis, dalam lokasi proyek

Sapi diikat kakinya, dijatuhkan, lehernya ditempatkan tepat di atas lubang.
Tentu saja sapi yang tadinya tenang langsung melakukan perlawanan, kelihatannya ia sadar akan dijadikan korban. Meronta-ronta.Untuk menenangkannya, kakinya dan kepalanya ditekanb pakai potongan kayu bersama-sama.

Lalu bagian leher sapi ditaburi dengan isi tiga batok kelapa, dicipratkan dengan air dalam mangkok yang sudah disiapkan. Kemudian, ayam kecil disebat-sebatkan pula dileher sapai sambil merapal mantra-mantra. sesekali terdengar kata-kata hantu air, hantu laut, dan hantu hutan, disertai semburan-semburan dari pembawa acara itu. Lalu ayam muda itu dilemparkan ke khalayak yang menonton acara itu, tetapi ayam itu tidak boleh diapa-apakan. Sang ayam yang merasa dilepaskan begitu saja dan kerumunan orang itu sama sekali tidak memperdulikannya, kelihatan kebingungan. Jalan ke sana, belok ke sini. Akhirnya semua orang melupakannya. Mungkin ia membawa para hantu kembali ke kandang pemiliknya semula sore nanti.
Sapi di sembelih dengan gagah perkasa oleh jagal utama.
Kepalanya dipotong.
Lalu ditanamkan disitu pada lobang yang sudah disiapkan.
Dagingnya dibagi-bagikan keada penduduk di sekitar proyek.

Mudah-mudahan hantu yang masih belum mau pergi akan tertenangkan, dan proyek akan berjalan lancar.

Amin

Upacara menenangkan hantu dilakukan sebagai penutup acara resmi, setelah kontraktor, investor, pemilik hak proyek, dan bupati menyampaikan pidato-pidato sesuai bidangnya. Kontraktor menjelaskan bangunannya, investor dengan terima kasih atas dukungan dan dengan harapan proyek akan membangun lingkungan sekitarnya, mempercepat proses pembangunan, pemilik hak proyek dengan harapan sama, dengan gambaran keberhasilan yang benderang di masa depan, bupati dengan janji dukungan penuh, dan infrastruktur, yang entah dengan mata anggaran mana ia akan memenuhinya, ditambah dengan permintaan pemenuhan CSR. Setelah sumbangan-sumbangan pada anak sekolah dasar di sekitar proyek, dan, tentu saja, setelah do'a dibacakan, setelah, juga, sirene peresmian meraung panjang sebagai penanda diresmikannya, awal kedua proyek.

Sesudah itu
Hantu-hantu ditenangkan.

Sempurna

Rasa optimis merona di semua wajah yang mengikuti acara di siang terang khatulistiwa yang panas.

Masalah pasti ada.
Tapi hantu-hantu sudah ditenangkan
Jadi
Pekerjaan akan selesai juga.

Kalau tidak percaya datanglah ke Sungai Batu, Sanggau setahun lagi, kalau belum selesai juga, datang tahun berikutnya.





Tidak ada komentar: