Senin, 17 Oktober 2011

Berani Mati, Hantu Takut


Eh
Di Kalimantan lagi

Kali ini di Sanggau
Seratus lima puluh kilometer ke timur Pontianak

Kalau di kota-kota lain biasanya ojek motor berkeliaran di sekeliling kota, di Sanggau, ojek motor hanya mangkal di terminal oplet. kalu mau naik ojek, naik oplet dulu ke terminal.

Di situ ada satu tukang ojek muda, yang dengan serius mengatakan dalam darahnya ada mengalir keturunan Madura, dan itu membuat dirinya merasa berani, tidak takut mati.

Lho
Ini agak berbeda, ketika di utara Pontianak, dan di Sampit, orang Madura terancam mati dalam masa-masa kerusuhan beberapa tahun yang lalu, dan, sesudahnya agak bersikap lebih tenang. Dan jarang mengaku.
Ini malah ngaku.
Kenapa?
Karena Sanggau negeri aman sekali. Tanpa kerusuhan (belum?).
Mungkin karena luasnya seluas Jawa Barat, tapi penduduknya cuma setengah juta. Mungkin karena penduduknya lebih senang pada kedamaian. Multi etnis, multi agama, harmonis.

Ketika ditanya, kenapa logatmu nggak ada Maduranya sama sekali, kayak Melayu malah. Dia bilang dia memang asal Pontianak.
Maksudnya?
Dia fikir, kalimatnya sudah menjawab pertanyaan, ya sudahlah.

Dia memang keturunan Madura dan dia tidak takut mati.

Begitu ditumpangi, ketika keluar dari terminal oplet, hendak langsung menyeberang jalan, ia terkesan terlalu berhati-hati.
Ketika digesa : "Cepetan dong!"
"Eeh, jangan! Jalan ini berantu ni" Jawabnya serius.
Lalu terus menceritakan bagaimana penggalan jalan itu telah makan berbagai macam korban, truk, sedan, pick-up, motor. Berbagai jenis celaka, patah, pecah kepala, berdarah-darah.

"Tapi tadi berani mati, kok takut hantu sih!"

Dia senyum aja. Sedikit kecut.

Ini abad 21, di kota kabupaten, masih takut hantu di siang bolong.
Begitu fikirnya. Iya lah.

Setelah dengan hati-hati selesai berkeliling se antero kota Sanggau, untunglah akhirnya kami selamat dari gangguan hantu.

Bukan main

Kan dia berani mati!


Tidak ada komentar: