Selasa, 13 November 2012

Madinah, Bulan Haji



Madinah kota Nabi.

Muhammad PBUH (Peace be upon him = ṣallā Allāhu ʿalay-hi wa-sallam).

Di tengahnya ada Masjid Nabawi.




Jamaah berkumpul di dalamnya. Pada bulan-bulan haji penuh terisi hampir setiap waktu. Yang hitam buta yang dibimbing, yang bersujud di atas kursi, yang duduk rapi, yang tegak mencari tempat yang agak longgar, yang terhenyak di kursi roda, serta ribuan yang sedang asik membaca ayat-ayat-Mu.

Semua tergenggam oleh gumam yang mengambang dalam ruang mesjid ini, semua memuji Engkau, semua fakir meminta pada Mu. 

Aku, manusia di antara malaikat-malaikat ini, merasa ingin, seperti perbuatan mereka itu jugalah semua jumlah perbuatanku dan seperti keinginan mereka itu jugalah jumlah semua keinginanku. 

Kalau aku meminta pada Engkau, yang memerintahkan malaikat-malaikat-Mu, tidak akan bukan manusianya aku.

Lihatlah.

Masih ada orang yang, meski terlihat jauh dari sebagai ulama, mengambil sebuah mushaf Al Quran, mengecupnya dengan penuh kasih sayang, dan dengan khidmat memilah lembarannya, membacanya dengan tertib penuh pengertian. Sangat menghormati.

Bukankah itu perilaku orang muslim?

Tidakkah mukmin di depanku ini menunjukkan cara berdoa, yang lama, dalam dan berlinangan air mata. Mengingatkan betapa fakirnya manusia, dan betapa bersyukurnya sebagian mereka. Dan Asma Allah yang berulang mengiang dari mukhlis yang duduk di belakang punggungku jadi pembukti betapa masih ada manusia yang ikhlas.

Bukankah itu perilaku orang saleh?

Dan kalau saf-saf bersambung bahu berbahu tanpa jarak, yang besar dan yang menghimpit di kiri kananmu, membuat tasyahud akhir terduduk bagai tasyahud awal.

Bukankah itu perilaku orang takwa?


Di dalam mesjid ini, di beberapa lokasi berkerumun jamaah mendengarkan seorang pemberi ceramah yang duduk di kursi agak tinggi dan agak besar. Pada satu kelompok disampaikan ceramah dalam bahasa Arab, yang lain dengan bahasa Urdu, atau bahasa Pakistan. Ada yang dalam bahasa Prancis. Yang jelas mereka menyampaikan lebih dari satu ayat.



Ceramah Bahasa Arab



Ceramah Bahasa Urdu



Ceramah Bahasa Perancis


Di ruang timur dan barat, bahkan banyak kelompok-kelompok seperti itu yang bagai kelas. Ada yang dikerumuni anak-anak yang belajar membaca, pelajar-pelajar remaja dengan kajian yang lebih tinggi. Ada pula yang berkumpul yang pesertanya sudah terlihat seperti para alim ulama. Lengkap, mulai belajar kata per suku kata hingga kajian setengah nabi. Karena pesan disampaikan umumnya dalam bahasa Arab, sebagian besar jamaah yang tidak merasa begitu berkepentingan, dan tidak dapat mengerti, mengacuhkan saja.



Kelas Alif Ba Ta



Kelas Kajian Remaja



Kelas Kajian Lanjut



Kelas Kajian Setengah Nabi
(Sedang Beristirahat Barangkali)


Ini Madinah, Mesjidnya Masjid Nabi, bulannya bulan haji, tentu saja 99,9 %, pengunjung kota ini, akan lebih menyempatkan diri untuk, tumpah ruah, melakukan shalat 40 waktu, atau berusaha keras melakukan ibadah di Raudhah dengan berbagai gaya dan cara. Dan yang lebih utama ziarah ke Makam Muhammad Rasulullah PBUH.
 


Jalan Ke Raudhah
 
 

Assalamualaika Ya Rasulullah, Warahmatullahi Wabarakatuh.



Oktober 2012







Minggu, 11 November 2012

27-29 Oktober 2012, Mina



Allahu Akbar.


Harapan tinggal harapan.
Semua diserahkan pada-Mu Tuhan.


Allahu Akbar.


Ketika hati meragu bak batu.
Inti cairnya menyimpan sisa.


Walillahilhamd.



Mina.

Di keramaian ini.

Aku bahkan tidak dapat berbuat apa.

Sejenak fikir, tidak.

Seucap ziikir, tidak.

Sepinta do'a .......


Allah. Allah. Allah.



Tasyrik, 27-29 Oktober 2012, Mina


Kamis, 25 Oktober 2012, Arafah



Labbaik Allahummalabbaik.
Labbaik Allahummalabbaik.
Labbaik Allahummalabbaik.


Di atas Arafah.
Tidak jauh dari Rahmah.
Semua tangan tengadah, ucapan dari isi-hati-isi-hati, beharap sama, dengan berjuta manusia menyuarakannya, bergema-gema.
Engkau membanggakannya.

Apakah sepadang pinta penuh linangan air mata ini?!
atau,
Engkau-lah yang semata?!


Labbaik Allahummalabbaik.
Labbaik Allahummalabbaik.
Labbaik Allahummalabbaik.







Haji itu Arafah


Yang berdo'a di celah batu, terkabullah.

Yang berdo'a di puncak Rahmah, terkabullah.

Yang berdo'a di tepi-tepi padang, terkabullah.



25 Oktober 2012.

Rabu, 24 Oktober 2012, Makkah



Labbaik Allahummalabbaik.
Labbaik Allahummalabbaik.
Labbaik Allahummalabbaik.


Dengan kiswah yang tidak lagi legam.
Dikangkangi batu-beton-batu dan kaca Zam Zam.
Dengan manusia sesak dalam relung Haram temaram.
Mereka, tamu, mereka, sang haji, menunggu tuju, Arafah.


Labbaik Allahummalabbaik.
Labbaik Allahummalabbaik.
Labbaik Allahummalabbaik.






24 Oktober 2012.

Jumat, 2 November 2012



Jumat, 2 November 2012


Langit tak berawan biru muda, benar-benar tidak berawan, matahari tegak di ubun-ubun, Masjid sesak, di semua lantai hingga sampai ke pelataran.
Di pelataran luar, masih setengah jam dari waktu zuhur, ribuan jamaah sudah lama kering terjemur.


Ini mesjid, mesjid terbesar, Masjidil Haram. Lantai bertingkat-tingkat, berpelataran, luasnya luar biasa. Tapi tetap tidak dapat menampung jamaah yang berdesakan. Penuh hingga jarak seribu langkah seputar Ka'bah. Melimpah ke pelataran, melimpah ke trotoar dan jalan-jalan. Berdesakan dan terus bertambah. Bukankah hari ini Jum'at pertama setelah hari-hari tasyrik. Semua akan datang, tak akan berhenti sebelum takbir. Ya, jika perlu sembahyang berdiri pun tidak apa apa. Tapi, akan selalu ada tempat tersedia, jadi tidak perlu khawatir.


Allahu Akbar.


Lalu, ditengah terik jarizah, semua berserah.



2 November 2012.

Sabtu, 10 November 2012

Ada Ketukan Dari Dalam Toilet

Ada ketukan dari dalam toilet.
Seseorang terperangkap di dalamnya.

Demikianlah.

Itu terjadi di dalam Boeing 747-400. Penerbangan 9 jam, Jakarta-Jeddah. Penumpang beragam pengalamannya. Beberapa, bahkan belum pernah meninggalkan kampung halamannya, sejak ia lahir di salah satu pelosok di Indonesia. Dan, hal itu agak terlihat lucu, tapi tidak mengherankan.

Masya Allah.

11 Oktober 2012.

Kisah Kita



Tak seorangpun yang dapat lari dari kisahnya sendiri.

Ada khatib yang tidak dapat hadir sesuai jadwal, karena meninggal dua hari sebelumnya. Ada rekan yang mendapatkan rekan satu pairingnya bermain golf, tergeletak begitu saja di atas rerumputan di tengah permainan, juga meninggal. Ada juga yang sedang akan mengunjungi seseorang yang sesang sakit, malah meninggal.

Itulah akhir kisah semua manusia. 

Nanti. 

Termasuk kisahku.



11 Nov 2012