Turi-turi putih
Ditandur neng kebon agung
Turi-turi putih
Ditandur neng kebon agung
Celeret tiba nyemplung
Gemelundung kembange apa
mBok Ira
mBok Ira
mBok Ira
Kembange apa?
Catatan :
Tembang, tentang hidup dan kehidupan, tentang alam kubur, tentang mati dan kematian.
Turi-turi, dari kata pitutur.
"Tak pituturi,"
"Putih" adalah warna sepotong kain yang digunakan untuk membungkus jenazah manusia muslim yang lazim kita sebut kain kafan. Busana kebesaran saat kita menghadap ke haribaanNya.
"Cukuplah kematian itu sebagai nasehat"
"Ditandur neng kebon agung"
Kebon Agung? Apa Kebon Agung itu?Dimana Kebon Agung itu?
Kebon Agung adalah Tanah Pekuburan, tempat jasad kita 'ditandur' disemayamkan.
"Celeret"
Adalah petir yang melesat di udara tatkala hujan. Begitu cepat.
Itulah gambaran hidup, yang digambarkan laksana petir melesat di antara awan dan mendung. Sangat cepat, singkat dan pendek. 'Urip mung mampir ngombe'. Hidup hanya sekedar singgah untuk minum.
"Tiba nyemplung, gemelundung"
Bila sudah sampai saatnya, dimasukkanlah sang jenazah ke dalam liang lahat. Hidup hanya sesaat, segera mati.
"mBok Ira"
"mBok Ira"
"mBok Ira"
"mBok Ira" adalah kita, jenazah yang sudah gemelundung tadi.
"Kembange apa?"
Sang Malaikat Munkar Nankir akan bertanya, "kembange apa?"
"Kembang", penggambaran amal ketika kita hidup di dunia. 'Kembange apa" itulah yang kita pertanggung-jawabkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar