Ranca Buaya.
Pantai Ranca Buaya
Di Ranca Buaya, nelayan melaut sesuai musim.
September, lagi musim ikan Layur. Harga nelayan Rp 10.000 sekilo. Cukup bagus, karena Layur ini, "Ikan PT," katanya. Maksudnya perusahaan pengepul. "Di ekspor lewat Jakarta," katanya lagi.
Nelayan Ranca Buaya
Seratus mata pancing, diikat berjajar pada tali sepanjang seratus meter, diakhiri dengan pemberat 2 kilogram, mereka tebar memanjang pada kedalaman 200 depa. Satu malam dapat menghasilkan satu setengah kwintal ikan, dibagi bertiga. Musim yang bagus.
Ikan Pari juga merupakan tangkapan baik saat ini. Nelayan turun ke laut dengan mata pancing lima belas ikat, seikatnya terjajar seratus mata pancing. Dengan seribu lima ratus mata pancing dapat mengangkat sampai empat kwintal Pari semalam. Lebih lumayan.
September akhir ini merupakan musim Selatan tua, menjelang akhir musim angin Selatan. Sebentar lagi, kira-kira sebulan, ketika musim hujan tiba, datang musim Tenggiri, Tongkol dan ikan Kakap. Maka ikan-ikan itulah yang akan mereka tangkap.
Di Ranca Buaya, ikan Kembung dianggap ikan lokal, murah, paling-paling harganya lima ribu sekilo, jarang ada yang mau mengusahakan.
Ikan Layur, Kerisi, Dan Tenggiri Goreng
Begitulah kehidupan nelayan. Musim mempermainkannya. Ketika baik, menyenangkan, tetapi ketika laut tidak bersahabat, kepada alamlah mereka mengharap kemudahan.
Biasanya mereka turun ke laut malam dan pulang pada pagi hari. Jadi, pagi terang, langit biru laut, laut lebih dari biru langit, merupakan saat paling sibuk di tepian ini.
Selain itu, dengan hawa pantai dan pergaulan dengan ikan yang beraroma khas, kehidupan nelayan Ranca Buaya jalan pelahan, namun umumnya mereka terlihat sejahtera dan berkecukupan.
September 2012.
Salaam.