Rabu, 27 April 2011
Membaca Ah Sang (Assange) yang bukan Ah Sang
Setelah membaca sebuah buku,
hanya beberapa kutipan-kutipan singkat yang kudapatkan.
Apakah bermanfaat?
Bacalah
Perjuangan manusia yang menentukan bukanlah kiri melawan kanan, atau keimanan versus nalar, melainkan individu melawan institusi, (masyarakat, dan dirinya sendiri). (hal 195, “Wikileaks, situs paling berbahaya di dunia”, Haris Priyatna, Mizan, 2011)
“Kekerasan hanya bisa disembunyikan dengan kebohongan, dan kebohongan hanya bisa dipertahankan dengan kekerasan.” Aleksandr Solzhenitsyn (1918-2008)
“Bahasa politik dirancang untuk membuat dusta terdengar benar dan pembunuhan itu baik, serta membuat kehampaan tampak kokoh.” George Orwell (1903-1950)
“Penyakit yang parah memerlukan obat yang berbahaya.” Guy Fawkes (1570-1606)
Nuh atau banjir, mana yang baik untuk berita?
“Memang sedih kalau kita tidak punya kawan, tetapi jauh lebih sedih jika tak punya musuh.” Ernesto “Che” Guevara (1928-1967)
“Sang Pemberani tak pernah membiarkan tindakannya dipengaruhi oleh rasa takutnya.” Arthur Koesttler (1905-1983)
"Setiap kali kita tidak bertindak saat menyaksikan perbuatan yang kita rasa tidak adil, kita menjadi bagian dari ketidakadilan itu. Mereka yang berkali-kali pasif dalam menghadapi ketidakadilan akan segera menemukan karakter mereka rusak menjadi berwatak budak" dan "Jika kita hanya bisa hidup satu kali, maka jadikanlah hidup itu sebuah petualangan berani yang memeras seluruh kekuatan kita.” Julian Assange (1971-….), “Jika keadilan belum bisa ditegakkan, paling tidak saya belum mati.”
Selasa, 26 April 2011
Berusaha Dan Berdoa
Jangan berusaha dan berdoa
Usaha itu sebuah doa
Doa itu sebuah usaha
Jadi
Berusahalah dengan doa
Berdoalah dengan usaha
Kamis, 21 April 2011
Apa Yang Terjadi?
Apa Yang Terjadi?
Terbaring di ranjang bersih, mencerna apa yang terjadi pada dirinya.
Ia mendengar.
Lamat, tapi tegas, suara khatib menyeru takwa, menyampaikan salawat, dan beberapa nasihat.
Suaranya teratur, tidak lambat, tidak juga terburu-buru.
Suara yang bulat, jelas, tegas.
Nasehat kali ini tentang do’a yang tidak terhalangi, orang yang puasa, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya.
Bulan puasa sudah lama lewat bahkan kini menjelang hari raya haji.
Apakah khatib mengarah ke kasus mutakhir yang terkait para pemimpin? Tentang pemimpin yag kurang adil? Tak ada satupun pemimpin yang merasa berbuat tidak adil. Jadi bukan kesitu arah nasehat ini.
Tentang orang yang teraniaya? Nasehat terkait dengan masalah aniaya ini, ia juga menyampaikan sesuatu yang agak keras. Jangan menganiaya, jangan mau teraniaya!! Apakah ini hasutan agar para teraniaya bersegera melawan penganiaya? Tetapi tidak ada nada hasutan itu.
Suaranya teratur, tidak lambat, tidak juga terburu-buru.
Suara yang bulat, jelas, tegas.
Lamat, tapi tegas, suara khatib menyeru takwa, menyampaikan salawat, dan beberapa nasihat.
Suaranya teratur, tidak lambat, tidak juga terburu-buru.
Suara yang bulat, jelas, tegas.
Mengapa nasehat itu begitu menyentuh?
Sangat terkait dengan situasi kini?
Prihatin tumbuh pada pendengarnya?
Tetapi khotbah ini begitu singkat baginya.
Serasa dahaga belum sirna ketika khatib menutup khutbahnya.
Suara yang bulat, jelas, tegas.
Tidak seperti biasanya khotbah yang panjang dan mengggebu, ini khotbah sesuai sunnah untuk tidak berlama-lama.
Begitu mengena?
Khotbah ini begitu singkat.
Serasa dahaga ini belum sirna ketika khatib menutup khutbahnya.
Terbaring di ranjang bersih ini, mencerna apa yang terjadi pada dirinya.
Lamat, tapi tegas, suara khatib menyeru takwa, menyampaikan salawat, dan beberapa do’a.
Suaranya teratur, tidak lambat, tidak juga terburu-buru.
Suara yang bulat, jelas, tegas.
Khotbah Selesai.
Ketika takbir, Jum’at segera didirikan, ia berdiri, membersihkan diri di kamar mandi, kemudian bersiap-siap, menyeleaikan proses administrasi.
Ketika ia keluar dari gerbang rumah sakit itu, waktunya bersamaan dengan jajaran manusia yang keluar dari mesjid di sebelah rumah sakit, selesai sembahyang Jum’at.
Ia membayangan siapakah khatib tadi yang suaranya terdengar lamat, tapi tegas, suara yang menyeru takwa, menyampaikan salawat, dan beberapa do’a.
Suara yang teratur, tidak lambat, tidak juga terburu-buru.
Suara yang bulat, jelas, tegas.
Di atas, langit bulan Desember yang seharusnya mendung sarat oleh awan hujan, malah biru berkilauan.
Ia merasa sehat.
Langganan:
Postingan (Atom)